Zat Pengatur Tumbuh dalam kultur jaringan.
Hormon adalah bahan organik yang disintesa pada jaringan tanaman. Hormon
diperlukan dalam konsentrasi yang rendah untuk mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Banyak molekul sintetis organik yang telah dikenal
memiliki aktivitas serupa hormon. Senyawa sintetis dan hormon yang secara alami
ada, dikenal dengan sebutan zat pengatur tumbuh.
Kultur jaringan merupakan manipulasi pertumbuhan tanaman dalam kondisi
yang terkontrol dengan baik dan auksin serta sitokinin berperan penting dalam
manipulasi ini. Kebanyakan eksplan menghasilkan sejumlah (endogenus) auksin dan
sitokinin. Dalam kultur jaringan, tambahan (exogenous) zat pengatur tumbuh
diberikan untuk memperoleh efek pertumbuhan. Sebagai panduan umum, auksin atau
sitokinin atau keduanya ditambahkan ke dalam kultur untuk memperoleh respon
pertumbuhan.
Beberapa aspek praktis penggunaan zat pengatur tumbuh
Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang digunakan pada media disimpan dalam gelap
pada refrigerator sebagai larutan stok. Sedikit volume (misalnya 50 mL) larutan
stok mengandung 1 mg mL-1 ZPT dapat disimpan untuk beberapa lama. Kestabilan
zpt bervariasi: kinetin dan IAA tidak stabil pada kondisi cahaya, sehingga
biasanya disimpan pada botol berwarna gelap. Juga, IAA kehilangan aktivitasnya
pada larutan aqueous sehingga larutan stok IAA sebaiknya tidak disimpan dalam
jangka waktu yang lama.
De Fossard (1976) memberi detail yang sangat berguna untuk persiapan
larutan stok. Secara umum, auksin harus dilarutkan dulu pada sedikit alcohol
(95%) sebelum volume sebenarnya dibuat dengan penambahan air. Sitokinin harus
dilarutkan terlebih dahulu pada sedikit larutan 1 N asam hydrochloric dan lalu
ditambahkan air sampai volume sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar